7 Masalah Kesehatan yang Sering di Alami Balita

7 Masalah Kesehatan yang Sering di Alami Balita

7 Masalah Kesehatan yang Sering di Alami Balita – Berbagai masalah kesehatan bayi, seperti demam dan sembelit, dapat membuat anak rewel dan orang tua panik. Cobalah untuk tidak khawatir berlebihan karena ada penanganan awal yang bisa di lakukan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan bayi. Sebagai orang tua, Bunda tentu merasa khawatir dan risau saat Si Kecil tampak rewel atau menangis tanpa henti. Pasalnya, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa Si Kecil sedang sakit, terlebih jika di sertai berbagai gejala penyakit lainnya, seperti kulit terlihat pucat, demam, atau bahkan muntah. Sistem kekebalan tubuh bayi, terutama yang berusia di bawah 1 tahun, memang belum terbentuk sempurna. Hal inilah yang menyebabkan bayi lebih rentan jatuh sakit.

Diare

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi selanjutnya adalah diare. Gangguan pencernaan ini dapat di sebabkan oleh beberapa hal, mulai dari infeksi virus, alergi makanan, hingga keracunan makanan yang terkontaminasi kuman. Diare pada bayi dapat di kenali dari tekstur tinja yang cair, berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan berbau sangat menyengat. Selain itu, diare juga dapat menyebabkan bayi mengalami dehidrasi.

Diaper rash

Ruam popok atau diaper rash juga merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami bayi, terutama jika popoknya jarang atau terlalu lama di ganti. Saat mengalami ruam popok, bayi akan tampak lebih rewel karena kulit di sekitar paha, selangkangan atau organ intimnya bisa menjadi iritasi, gatal, dan bentol-bentol.

Kolik

Kolik merupakan kondisi di mana bayi menangis hingga berjam-jam dan sulit di hentikan. Meski penyebabnya belum di ketahui secara pasti, kolik pada bayi di duga terjadi saat bayi merasa tidak nyaman, misalnya saat lapar, sulit mencerna makanan, atau berada di lingkungan yang terlalu panas maupun dingin.

Demam

Demam bukanlah suatu penyakit, melainkan salah satu tanda bahwa sistem kekebalan tubuh bayi sedang aktif melawan infeksi bakteri atau virus penyebab penyakit. Penyakit ini juga bisa menjadi salah satu reaksi yang timbul setelah bayi mendapatkan imunisasi. Demam pada Si Kecil tetap perlu Bunda waspadai, ya, terutama bila di sertai beberapa gejala lain, seperti sulit bernapas, muntah, atau bahkan kejang.

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

ISPA merupakan infeksi pada saluran pernapasan yang biasanya disertai gejala berupa batuk, pilek, hidung tersumbat, dan demam. Penyakit ini sangat mudah menular, terutama pada bayi dan anak-anak. Beberapa contoh ISPA adalah influenza, sinusitis, bronkiolitis, dan COVID-19.

ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Namun, kondisi ini tetap perlu diwaspadai, sebab pada kasus tertentu, misalnya COVID-19, ISPA dapat menyebabkan komplikasi lain yang berbahaya bagi bayi.

Sembelit

Sembelit pada bayi dapat di lihat dengan perut kembung, frekuensi buang air besar kurang dari 2 kali seminggu, kotoran yang kering dan keras, dan bayi yang terlihat kesakitan atau bahkan menangis saat buang air besar. Pada umumnya, sembelit pada bayi di sebabkan oleh konsumsi susu formula secara berlebihan, kurangnya asupan cairan tubuh, dan kebiasaan mengonsumsi makanan padat rendah serat.

Gigitan serangga

Tak hanya menimbulkan bentol kemerahan pada kulit, gigitan nyamuk dan serangga juga menyebabkan rasa gatal. Meski Si Kecil belum dapat mengatakannya langsung kepada Bunda, rasa gatal ini tentu dapat membuat ia merasa tidak nyaman.

Cara Menjaga Kesehatan Balita

Berikut ini cara yang bisa di lakukan untuk menjaga kesehatan balita:

  • Menerapkan Pola Makan yang Sehat

Ibu perlu menambahkan variasi makanan pada Si Kecil dan pastikan bahwa ia mendapatkan nutrisi yang lengkap setiap harinya. Kelompok makanan utama yang memberikan kombinasi nutrisi yang tepat untuk balita, yaitu:

  • Buah-buahan dan sayur-sayuran.
  • Makanan bertepung, berbahan dasar sereal, seperti roti, bubur, dan pasta.
  • Produksi susu, seperti susu, keju, dan yogurt.
  • Protein, seperti daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
  • Dorong Si Kecil Tetap Aktif

Kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab utama obesitas dan penyakit pada masa kanak-kanak. Jadi, pastikan balita ibu aktif secara fisik setidaknya selama tiga jam setiap hari. Ibu bisa mengajak Si Kecil untuk melakukan permainan yang bisa melatih perkembangan fisiknya, seperti permainan yang melibatkan berjalan, berlari dan menari. Sebaiknya batasi waktu balita menonton televisi dan melihat layar lainnya, tidak lebih dari dua jam dalam sehari.

  • Menjaga Kebersihan Gigi Balita

Pertumbuhan gigi tiap anak berbeda-beda, tapi gigi pertama biasanya muncul di usia antara 6-10 bulan, dan saat anak berusia tiga tahun, ke-20 gigi susunya biasanya sudah tumbuh. Penting bagi orangtua untuk mulai menjaga kebersihan gigi balita segera setelah giginya tumbuh. Sama seperti orang dewasa, balita perlu membersihkan giginya dua kali dalam sehari, yaitu setiap pagi dan sebelum tidur. Ibu bisa mulai mengajarkan anak untuk menyikat giginya sendiri pada usia sekitar dua tahun, namun ibu tetap perlu membantunya dan mengawasi saat Si Kecil membersihkan gigi sampai ia berusia sekitar 8 tahun.

  • Bantu Balita Memahami Perasaannya

Kesehatan emosional yang buruk bisa melemahkan sistem kekebalan dan meningkatkan kerentanannya terhadap pilek dan penyakit lainnya. Jadi, tingkatkan kesehatan balita dengan membantu ia untuk mengenali dan menghargai perasaannya. Banyak orangtua yang seringkali mencoba menenangkan balita mereka dengan berkata, “Tidak apa-apa, jangan takut. Ayo kita pikirkan hal yang lain,” ketika mereka sedang takut atau sedih. Katja Rowell, M.D., menyarankan agar orang tua sebaiknya mulai memberi ruang bagi anak-anak untuk merasakan emosi mereka.

Tinggalkan Balasan