Inilah 9 Dampak Terlalu Banyak Minum Kopi Untuk Kesehatan

Dampak Terlalu Sering Minum Kopi

Inilah 9 Dampak Terlalu Banyak Minum Kopi Untuk Kesehatan – Minum kopi sepertinya kini telah menjadi salah satu pola hidup masyarakat, terlebih bagi usia dewasa muda produktif. Sebenarnya, kopi termasuk salah satu jenis minuman yang menyehatkan, lo. Minuman satu ini memiliki kandungan kafein yang bisa membantu meningkatkan suasana hati, kerja fisik, dan metabolisme tubuh.

Meski rasanya pahit, kopi punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, antara lain meningkatkan stamina dan energi, memperbaiki mood, melancarkan metabolisme, meningkatkan konsentrasi, dan menghalau rasa kantuk.

Jika dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai, kopi juga disebut dapat menurunkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti diabetes tipe 2, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, penyakit jantung, dan stroke.

Konsumsi kopi dalam kadar minimal masih terbilang aman. Akan tetapi, asupan dalam jumlah yang berlebih setiap hari justru akan memberikan efek sebaliknya pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Meski begitu, dampak terlalu sering minum kopi juga tidak terjadi pada setiap orang.

Dampak Terlalu Sering Minum Kopi

Bagi orang yang terbiasa minum kopi, mungkin dampak konsumsi kafein dalam jumlah cukup tinggi tidak terlalu terasa. Sedangkan bagi orang yang tidak terlalu sering minum kopi, asupan berlebih bisa memicu munculnya beberapa kondisi berikut:

Masalah Pencernaan

Dampak terlalu sering minum kopi yang paling banyak terjadi adalah munculnya gangguan pencernaan. Kafein yang dikaitkan dengan efek pencahar diduga dapat melepas hormon gastrin. Hormon tersebut dibuat di lambung dengan peran untuk meningkatkan aktivitas pada usus besar.

Meski demikian, sepertinya kafein yang terkandung dalam kopi juga memicu stimulasi gerak usus dengan meningkatkan kontraksi gerak peristaltik. Alhasil, beberapa orang yang terlalu sering minum kopi atau mendapatkan asupan kafein berlebihan bisa mengalami diare.

Hipertensi

Sebenarnya kafein dalam minuman kopi tidak menjadi faktor yang meningkatkan risiko munculnya masalah kardiovaskuler pada mayoritas penikmatnya. Akan tetapi, kandungan ini berperan dalam peningkatan tekanan darah karena dampak stimulasinya terhadap sistem saraf.

Nah, peningkatan tekanan darah yang mengarah pada hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan saraf serta berbagai masalah kardiovaskuler lainnya. Selain itu, kamu juga rentan mengalami peningkatan berat badan atau obesitas

Untungnya, dampak kafein terhadap tekanan darah sepertinya hanya sementara. Akan tetapi, tetap saja kamu harus memperhatikan asupan kafein harian, terlebih jika kamu memiliki riwayat hipertensi.

Gangguan Tidur

Asupan kafein dapat membantu tubuh tetap terjaga selama beberapa waktu. Namun, asupannya yang berlebih justru akan membuat kamu tidur nyenyak. Bahkan, dampak terlalu sering minum kopi terhadap kualitas tidur sangat terasa untuk kelompok orang lanjut usia.

Tahukah kamu asupan kafein terlalu banyak bisa mengakibatkan insomnia atau kesulitan tidur? Bahkan, efeknya baru bisa menghilang setelah beberapa jam. Inilah mengapa sebaiknya kamu tidak minum kopi sebelum tidur malam.

Gangguan Kecemasan

Selain membuat kamu dapat terjaga selama beberapa waktu, asupan kafein juga membantu meningkatkan kewaspadaan. Ini berkat zat yang dikaitkan dengan penambahan energi tubuh di dalam kopi selain kafein. Akan tetapi, efeknya bisa membuat kamu gugup dan mengalami gangguan kecemasan pada dosis yang sangat tinggi. Bahkan, masalah kecemasan akibat kafein menjadi salah satu gangguan kesehatan yang berhubungan dengan masalah kesehatan mental.

Selain itu, konsumsi kafein dalam jumlah sedang juga dapat memicu pernapasan lebih cepat dan membuat kadar stres meningkat. Apabila kamu mengalami hal ini, sebaiknya mulailah kurangi asupan kafein harianmu.

Risiko Kerusakan Otot

Efek asupan kafein berlebihan yang tak kalah berbahaya adalah risiko kerusakan otot atau rhabdomyolysis. Kondisi ini terjadi ketika serat otot yang mengalami kerusakan menuju aliran darah. Dampaknya sangat membahayakan karena bisa berujung pada gagal ginjal dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Beberapa kondisi kelainan ini dihubungkan dengan jumlah kafein yang masuk ke dalam tubuh, meski dapat dibilang masih jarang terjadi.

Perlu diingat bahwa konsumsi kafein berlebih dalam waktu pendek untuk orang yang belum terbiasa akan memberikan dampak yang cukup signifikan. Jadi, sebaiknya batasi asupannya tak lebih dari 250 miligram setiap hari. Apalagi jika kamu sedang dalam kondisi hamil. Apabila kamu mengalami gejala yang tidak biasa setelah minum kopi, segera hentikan dan tanyakan penanganan pertama yang bisa dilakukan pada dokter.

Baca Juga : 5 Bahaya Asam Lambung Yang Perlu di Waspadai

Menimbulkan Efek Caffeine Withdrawal

Ketika sudah terbiasa mengonsumsi kopi setiap hari, seseorang mungkin akan merasa susah untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

Ini karena mereka bisa saja merasakan gejala tertentu ketika berhenti minum kopi, misalnya sakit kepala, mudah lelah, sulit konsentrasi, perubahan suasana hati atau mood, serta tubuh gemetaran atau tremor. Gejala-gejala tersebut muncul karena efek caffeine withdrawal.

Meningkatkan Frekuensi Buang Air Kecil

Kopi merupakan salah satu minuman yang memiliki efek diuretik alami. Ini membuat minuman tersebut bisa menyebabkan Anda sering buang air kecil dan bahkan mengalami dehidrasi, terlebih jika Anda kurang minum air putih.

Memicu Pengeroposan Tulang

Riset menunjukkan bahwa asupan kopi dalam jumlah yang sesuai bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang.

Namun, sebaliknya, konsumsi kafein yang terlalu sering atau banyak justru bisa mengganggu proses penyerapan dan metabolisme kalsium. Hal ini membuat kopi berisiko menyebabkan terjadinya pengeroposan tulang atau osteoporosis.

Selain beragam risiko di atas, konsumsi kopi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes, terutama jika minuman ini dikonsumsi dengan tambahan gula terlalu banyak.

Tinggalkan Balasan